Kadet Pilihan PIP Semarang Siap Kontrak dengan Crewing Agency BSM

Keinginan untuk melihat dunia luar sebagai pelaut merupakan harapan bagi mereka yang sedang menjalankan pendidikan di sekolah pelayaran. Seperti halnya taruna-taruni Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang yang juga mempunyai keinginan untuk bergabung dengan perusahaan asing yang bonafide. Salah satu crewing agency terbaik di Indonesia yaitu Bernhard Schulte Shipmanagement (BSM), melaksanakan rekrutmen kadet yang nantinya akan ditempatkan di kapal-kapal dengan bendera asing. Pada kesempatan ini Direktur BSM, Capt. Akhmad Subaidi, M.Mar., AFNI., melakukan paparan mengenai profil perusahaan yang didampingi oleh Adeleida Sumayow selaku Fleet Personnel Manager, Elsya Agustina selaku Marine Training Officer, dan Yaenal Arifin selaku Assistance Recruitment Officer.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Pembantu Direktur I, Dr. A. Agus Tjahjono, M.M., M.Mar.E., di Auditorium Gedung Serba Guna Balai Mas Pardi, pada Selasa (14/2). Dalam sambutannya Agus berpesan kepada taruna agar kesempatan emas ini jangan disia-siakan, dan menyakinkan taruna bahwa ilmu yang didapatkan di kampus ini sudah menyatu terhadap kebutuhan industri dunia maritim. Mengawali agenda kegiatan dilaksanakan kuliah umum dengan narasumber Capt. Akhmad Subaidi, M.Mar., AFNI., kepada seluruh taruna-taruni semester III yang berjumlah 380 taruna, Capt. Subaidi menyampaikan bahwa kehidupan di kapal adalah kehidupan extraordinary yang mana jauh dari kehidupan sehari-hari seperti di darat. Risiko yang dihadapi juga sangat besar mengingat adanya bahaya tubrukan, kandas, dan badai yang bisa datang kapan saja. Selain itu, inovasi dan motivasi harus dimiliki oleh taruna agar dapat sukses berlayar, menjadi pelaut yang handal, dan berdaya saing internasional secara global.

BSM membuka peluang kepada taruna menggapai impian dengan memberikan kesempatan untuk belajar mencari pengalaman berlayar keluar negeri dan melihat dunia luar.

Setelah kuliah umum selesai, BSM langsung melaksanakan rekrutmen kadet melalui metode wawancara dan tes akademik secara online kepada 20 taruna program studi nautika dan 20 taruna program studi teknika. Taruna yang lolos pada seleksi wawancara akan diberikan akses untuk mengikuti tes akademik. Tes wawancara dilakukan menggunakan pengantar bahasa inggris untuk menyaring taruna yang memiliki kemampuan bahasa inggris yang cakap karena kedepannya taruna ini akan ditempatkan di kapal-kapal yang memiliki kru dari beberapa wilayah yaitu Eropa, Asia Tengah, Asia Timur, dan Asia Tenggara.



Leave a Reply