Kuliah Umum tentang Tranportasi dan Logistik dari Duta Besar Swedia Diikuti Taruna-taruni PIP Semarang

Duta Besar Swedia untuk Indonesia & Timor Leste H.E. Mrs. Marina Berg hadir sebagai narasumber dalam Ambassadorial Lecture dengan tema “Current Situation of Transportation and Logistics in Sweden and its Challenges”. Kegiatan yang dilaksanakan pada Selasa, 26 Januari 2021 ini diikuti oleh taruna-taruni PIP Semarang serta berbagai sekolah kedinasan lain di bawah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan secara daring.

Kepala BPSDM Perhubungan Sugihardjo dalam Opening Remarks-nya menyatakan bahwa kegiatan yang terwujud atas kerjasama BPSDM Perhubungan dengan Kedutaan Besar Swedia ini dimaksudkan untuk memberikan inspirasi kepada para taruna/i tentang sistem transportasi di negara maju.

Dalam paparannya, Duta Besar Swedia mengungkapkan bahwa pemerintah Swedia menetapkan kerangka kerja untuk menjadikan negara ini sebagai penghasil emisi gas rumah kaca yang bersih dengan target zero emission di tahun 2045 dan memiliki sistem transportasi yang ramah lingkungan.

“Kami secara bertahap merubah penggunaan bahan bakar fosil yang tak terpebaharukan menuju ke energi elektrik yang terperbaharukan. Pemerintah membangun Electric Road System dan jalan tol elektrik yang memberikan fasilitas charging energi listrik untuk mobil maupun kendaraan besar,” kata Duta Besar Swedia.

Ditambahkannya, Swedia memiliki platform closer, yang mana merupakan hasil dari kolaborasi, pengetahuan dan inovasi yang dapat meningkatkan efisiensi pada sistem transportasi logistik. Baik pada sistem transportasi darat dan juga laut. Dubes Swedia mengungkapkan Authority Maritime Sweden bekerja sama dengan mitra industri, pemerintah dan akademisi dari 13 (tiga belas) negara Eropa untuk memodernisasi sistem transportasi laut.

“Sistem Sea Traffic Management memungkinkan antar kapal melakukan pertukaran informasi yang efisien, serta menghubungkan kapal dengan komunitas maritim secara real time. Pertukaran d

ata antara kapal, penyedia layanan, pelabuhan dan perusahaan pengiriman, di-support dengan infrastruktur digital, sehingga tak harus lagi dilakukan pertukaran informasi secara konvensional atau manual,” jelasnya.

Selain itu Dubes Swedia mengungkapkan bahwa kemajuan dari Swedia tak lepas dari pandangan masyarakat dan pemerintah untuk mewujudkan keseimbangan hidup antara kehidupan keluarga dan pekerjaan, dan juga kesetaraan gender. Swedia menciptakan sistem kesejahteraan, kemudahan biaya pendidikan dan kesehatan, serta waktu relaksasi bagi masyarakat. “Kita percaya hal tersebut dapat membuka kreativitas sehingga masyarakat bisa berpikir out of the box dan sukses di berbagai bidang,” katanya.

Selanjutnya Dubes Swedia menyampaikan harapannya bahwa kerjasama antara Indonesia-Swedia akan semakin meningkat dan erat, guna mewujudkan transportasi yang ramah lingkungan, rendah polusi dan bernilai ekonomis lebih. Swedia siap mendukung Indonesia.

Dalam kegiatan ini, bertindak sebagai Moderator Dian Wahdiana, Direktur Politeknik Pelayaran Surabaya dan Pembahas Kepala Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kelembagaan Internasional, M.I Derry Aman.