Usulan Prodi Teknologi Rekayasa Instalasi Listrik Disambut Baik Oleh Para Stakeholder

PIP Semarang selenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Teknologi Rekayasa Instalasi Listrik di Era Society 5.0 pada Revolusi Industri 4.0 bagi Industri Maritim. Dilaksanakan di Hotel Ciputra, 3 Desember 2019.

Abdi Seno, M.Si., dalam laporan ketua panitia menyampaikan bahwa sebelum penyelenggaraan FGD telah dilaksanakan beberapa kegiatan. Diantaranya studi banding ke beberapa kampus, konsultasi dengan pakar pendidikan, dan workshop penyusunan dokumen administrasi Prodi baru.

Wadir I Nasri, M.T. mewakili Direktur PIP Semarang Dr. Capt. Mashudi Rofik, M.Sc. dalam sambutannya menyampaikan bahwa dalam rangka mendukung program pemerintah untuk mengembangkan sekolah terapan dan merespon permintaan pasar maka PIP Semarang berencana membuka program studi Teknologi Rekayasa Instalasi Listrik. Nasri optimis prodi baru nanti akan banyak peminat.

FGD dilaksanakan dua sesi. Narasumber sesi pertama yaitu Kepala Subdirektorat Sistem Informasi dan Sarana Prasarana Angkutan Laut Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut Capt. Rudy Susanto, M.Pd., perwakilan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut Riyanto, M.Pd, dan perwakilan PT. Biro Klasifikasi Indonesia Bapak Agus Salim.

Kepala Bagian Administrasi Akademik dan Ketarunaan Capt. Anugrah Nur Prasetyo, M.Si., turut memberi pemaparan mengenai usulan pembukaan program studi Teknologi Rekayasa Instalasi Listrik.

Narasumber sesi kedua yaitu Kepala Departemen EO&I Divisi Kapal Perang PT. PAL Dedit Hermawan, S.Kom., Senior Analyst Deck Manning PT. Pertamina Shipping Capt. Brahma Adeyanto, dan Direktur PT. BSM Capt. Akhmad Subaidi.

Dalam FGD terungkap beberapa hal, yaitu seluruh narasumber mendukung pembentukan program studi baru di PIP Semarang yaitu teknologi rekayasa instalasi listrik, masih banyak kesempatan taruna untuk praktek maupun serapan lulusan mengingat peran listrik semakin vital dalam industri 4.0. Bebrapa masukan antata lain agar PIP Semarang memperbanyak MoU dengan unsur-unsur maritim dan menjaga kesinambungan antara ilmu yang diajarkan ke taruna dengan perkembangan dunia maritim.

Nasri mengungkapkan bahwa PIP Semarang siap menerima masukan dan saran dari para stakeholder yang hadir pada kesempatan tersebut untuk menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan dunia usaha dan industri. “Agar nantinya pada saat taruna kerja praktek dan mereka lulus dapat diserap langsung di pasar kerja. Dukungan dari para alumni, dunia industri dan seluruh civitas akademika PIP Semarang sangat membantu dalam suksesnya Prodi Teknologi Rekayasa Instalasi Listrik”, kata Nasri.