- July 6, 2024
- Posted by: PIP Semarang
- Category: News
Sebagai salah satu destinasi wisata super prioritas di Indonesia, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, terus berkembang pesat. Di balik keindahan alamnya yang memukau, Labuan Bajo membutuhkan sumber daya manusia (SDM) maritim yang unggul untuk mendukung kemajuan sektor pariwisata dan pelayaran. Memahami kebutuhan ini, Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang, menyelenggarakan Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM) di Labuan Bajo yang berlangsung dari tanggal 1 – 6 Juli 2024, diikuti oleh 192 peserta yang terdiri dari nelayan dan pekerja kapal wisata, bertempat di Ruang Serbaguna Hotel Green Prundi.
Sesuai komitmennya dalam meningkatkan keselamatan maritim bekerjasama dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo yang dipimpin oleh Stephanus Risdiyanto, PIP Semarang Gelar DPM Basic Safety Training (BST) Kapal Layar Motor (KLM) dan Surat Keterangan Kecakapan (SKK) 60 Mill serta Buku Pelaut yang merupakan salah satu syarat mutlak bagi nelayan dan pekerja di atas kapal wisata.
Peserta mendapatkan materi tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Personal Survival Techniques (PST) yang mencakup teknik bertahan hidup di laut, termasuk bagaimana memakai alat keselamatan, dan Fire Fighting (FF). Selain itu, mereka juga diajarkan tentang teknik-teknik navigasi dasar dan cara menggunakan peralatan keselamatan maritim oleh tim pengajar.
Direktur PIP Semarang, diwakili oleh Pembantu Direktur I, A. Agus Tjahjono, M.M., M.Mar.E., dalam sambutannya pada acara penutupan diklat, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk komitmen PIP Semarang dalam mendukung program pemerintah untuk menjadikan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super prioritas. “Keselamatan maritim merupakan aspek yang sangat penting dalam pengembangan pariwisata bahari. Oleh karena itu, kami ingin membekali masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan yang mereka butuhkan untuk meningkatkan keselamatan pelayaran di Labuan Bajo,” ujar Agus.