- June 20, 2024
- Posted by: PIP Semarang
- Category: News
Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan kesempatan belajar yang lebih luas bagi mahasiswanya, Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang menjalin kerja sama dengan Jade University of Applied Sciences Germany. Kerja sama ini diwujudkan dalam bentuk penyelenggaraan kuliah umum secara daring pada Kamis (20 Juni 2024), yang diikuti oleh seluruh mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknika dan dosen berjumlah lebih dari 265 orang.
Acara yang mengusung tema “Methods for Reducing and Control The Ship’s Emission” dibuka oleh Pembantu Direktur I, Dr. A. Agus Tjahjono, M.M., M.Mar.E., mewakili Direktur PIP Semarang, didampingi oleh Ketua Prodi Tatalaksana Angkutan Laut dan Kepelabuhan (TALK), Dr. Latifa Ika Sari, S.Psi., M.Pd. Dalam sambutannya, Agus menyampaikan selain dalam rangka memenuhi mata kuliah Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), pentingnya adaptasi terhadap perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan industri maritim yang semakin kompleks dan canggih.
Narasumber dalam kegiatan ini adalah Prof.Dr. Ing. Laurentiu Chiotoroiu, seorang professor di bidang marine engineering dan ahli matematika di Jade University of Applied Sciences juga merupakan koordinator hubungan internasional untuk International Association of Maritime Universities (IAMU), International Maritime Lectures Association (IMLA). Memberikan kuliah umum yang berfokus pada Pemahaman bagaimana peran dalam mengurangi dan mengendalikan emisi kapal adalah tantangan besar bagi industri maritim karena biaya tinggi untuk teknologi baru seperti LNG, hidrogen, dan scrubber, serta biaya operasional bahan bakar alternatif yang lebih mahal. Infrastruktur yang terbatas di pelabuhan dan kompleksitas teknologi baru yang memerlukan keahlian tinggi menambah kesulitan. Perubahan regulasi dan resistensi industri terhadap teknologi baru juga menciptakan ketidakpastian. Namun, dengan kerja sama internasional, inovasi, dan dukungan regulasi, industri maritim dapat mengatasi kendala ini dan mencapai masa depan yang lebih berkelanjutan.