PIP Semarang Selenggarakan DPM BST KLM dan SKK 60 Mil di Waduk Wadaslintang

Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM) adalah salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan sumber daya manusia di bidang kepelautan dengan memberikan pendidikan dan pelatihan transportasi secara gratis kepada masyarakat seperti yang tertuang dalam Peraturan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Nomor: PK.05/BPSDMP-2017, untuk itu Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang menyelenggarakan DPM Basic Safety Training – Kapal Layar Motor (BST KLM) dan Surat Keterangan Kecakapan (SKK) 60 Mil Angkatan I. Kegiatan dilaksanakan selama enam hari, mulai dari tanggal 13–18 Mei 2024 bertempat di Waduk Wadaslintang Wonosobo tepatnya di Gedung Pertemuan Banyuaji Sub Unit PLTA Wonosobo yang diikuti 96 peserta terdiri dari nelayan atau nahkoda, dan warga sekitar waduk.

Acara pembukaan dilaksanakan pada Selasa (14/05) setelah sehari sebelumnya dilaksanakan tes kesehatan bagi seluruh peserta untuk memastikan kelayakan keikutsertaan kegiatan. Koordinator Bidang Administrasi Akademik, Arya Widiatmaja, S.Si.T., M.Si., mewakili Direktur PIP Semarang menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh instansi terkait yang telah memberi kesempatan untuk dapat menyelenggarakan kegiatan DPM di Waduk Wadaslintang. “Semoga apa yang kami berikan selama kegiatan DPM berlangsung dapat menambah keterampilan dan pengetahuan bagi seluruh peserta, sehingga para nelayan memahami dan mengerti tentang keselamatan jiwa dalam pelayaran di laut yang dibuktikan dengan sertifikat kecakapan.” ucap Arya. Hadir dalam kesempatan ini Danramil Koramil 12/Wonosobo Capt. Inf. Y. Nurbiyanto, Sekretaris Camat Wadaslintang Dra. C. Septi Andraeni, M.M., Kabidhub Kabupaten Wonosobo Setiawan Nugroho, S.Sos., M.M., Staf Kepelabuhanan Dishub Prov. Jateng Irwan Ardy Wibowo, dan Nurdini sebagai Ketua Paguyuban Nelayan/Nahkoda Forum Waduk.

Adapun materi yang diberikan selama kegiatan antara lain teori dan praktik Fire Fighting (FF), pelatihan ini mencakup cara mencegah kebakaran di atas kapal, cara memadamkan api, serta penggunaan peralatan pemadam kebakaran. Teori dan praktik Personal Survival Techniques (PST), pelatihan ini mencakup teknik bertahan hidup di laut, termasuk bagaimana memakai pelampung dan melakukan evakuasi darurat. Teori dan praktik Elementary First Aid (EFA), pelatihan ini mencakup cara memberikan pertolongan pertama dalam situasi darurat, termasuk memberikan bantuan bagi orang yang tenggelam dan kehilangan kesadaran. Serta materi Surat Keterangan Kecakapan (SKK), merupakan salah satu syarat mutlak bagi awak kapal tradisional untuk bisa berlayar, harapan diseleggarakannya Diklat SKK 60 Mil agar risiko kecelakaan di laut bagi nelayan dan awak kapal tradisional dapat ditekan sekecil mungkin. Di akhir kegiatan seluruh peserta melaksanakan Pre Test dan Post Test, tujuannya untuk mendapatkan parameter kompetensi awal, seberapa banyak siswa mengetahui tentang materi pembelajaran tersebut. Untuk menunjang kegiatan, seluruh peserta diberi alat tulis, tas ransel, kaos kegiatan, topi, sarung tangan, dan life jacket.