- October 5, 2023
- Posted by: PIP Semarang
- Category: News
Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang merupakan Unit Pelaksana Teknis di bawah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP), yang bertugas menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan untuk membentuk dan meningkatkan kompetensi di bidang pelayaran. Lembaga pendidikan ini telah memenuhi standar International Maritime Organization (IMO), dan mendapat persetujuan sesuai regulasi IMO. PIP Semarang telah melaksanakan pelatihan dan pendidikan maritim selama 72 tahun. Untuk menguatkan posisi pada tingkat internasional PIP Semarang melaksanakan seminar internasional secara hybrid, melalui International Conference of Sustainable Transportation and Safety Management (ICSTSM), bertempat di Auditorium Balai Mas Pardi Kampus PIP Semarang, pada Kamis (5/10/2023).
Seminar Internasional mengambil tema “Green Transportation”diharapkan dapat menjadi wadah bagi para pakar, akademisi, dan profesional, serta taruna-taruni bertukar pikiran untuk menciptakan transportasi berkelanjutan yang aman, ekonomis, efisien secara bersama-sama. Hal ini disampaikan oleh Direktur PIP Semarang, Dr. Capt. Tri Cahyadi, M.H., M.Mar., pada sambutan selamat datang. “Sebagai penyelenggara ICSTSM 2023, PIP Semarang berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan rutin. Acara kali ini didukung oleh para cendekiawan, peneliti, dan praktisi dari sekitar 19 negara di seluruh dunia, antara lain India, Malaysia, Inggris, Filipina, Australia, Jepang, Jerman, Republik Korea, Maroko, Thailand, Pakistan, India, Yordania, Nigeria, Cina, Tanzania, Turki, Aljazair, Palestina, dan banyak lagi.” ucap Tri.
Acara dibuka secara resmi oleh Dr. Capt. Wisnu Handoko, M.Sc., Sekretaris BPSDMP secara virtual. Dalam sambutannya Wisnu mengapresiasi kepada PIP Semarang yang telah menginisiasi kegiatan ICSTSM bekerjasama dengan Research Synergy Foundation (RSF). Mengacu pada tema seminar yaitu transportasi berkelanjutan, pemanfaatan sumber daya tak terbarukan pada moda transportasi diharapkan akan menurunkan emisi, terutama CO2 yang akan mendukung kelestarian lingkungan. Industri transportasi adalah sumber emisi karbon dioksida terbesar kedua dari pembakaran bahan bakar fosil. Transportasi ramah lingkungan merupakan sistem pergerakan dan konektivitas dalam suatu kawasan perkotaan yang menggunakan layanan transportasi yang tidak menghasilkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) atau emisi gas buang sisa pembakaran. Wisnu menambahkan seminar ini dapat meningkatkan iklim akademik dan meningkatkan kompetensi dosen. Peningkatan kompetensi dosen merupakan pengungkit kemajuan institusi. “Saya yakin peningkatan kompetensi dosen akan berdampak pada kualitas pendidikan dan pengajaran yang diterima taruna dan kualitas institusi, serta mendukung perolehan akreditasi PIP Semarang, khususnya untuk persiapan PIP Semarang menghadapi kunjungan akreditasi internasional dari AQAS Jerman. Terlepas dari itu, tantangan menghasilkan guru besar dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Perhubungan, harus mulai disikapi bersama. Kami memberikan dukungan penuh kepada dosen untuk meningkatkan kapasitas dan meningkatkan karir dosen,” pungkasnya.
Materi dari keenam narasumber disampaikan melalui hybrid, pada kesempatan pertama disampaikan oleh Prof. Takeshi Nakazawa, Ph.D., C.Eng., FIMarEST, langsung dari Jepang melalui daring. Ini kali kedua Nakazawa menjadi narasumber pada seminar internasional yang diselenggarakan oleh PIP Semarang. Narasumber kedua yaitu Dr. Seunghee Choi yang hadir langsung dari Korea untuk menyapa para peserta yang sangat antusias. Selanjutnya narasumber dari Australia hadir secara virtual yaitu Prof. Kerry Brown, dilanjutkan oleh Prof. Ari Purbayanto, Ph.D., salah satu narasumber dari Indonesia selain Dr. Capt. Antoni Arif Priadi, M.Sc., dan ditutup oleh narasumber terakhir dari Inggris yaitu Capt. Qasim Masood, Msc. Kepada seluruh narasumber diberikan sertifikat penghargaan yang disampaikan oleh Direktur PIP Semarang.
Rangkaian acara dilanjutkan dengan sesi pararel yang diikuti oleh para presenter yang dibagi menjadi delapan kelas sesuai dengan tema pada artikel yang telah diterima. Pada sesi pararel dihadirkan ketua sidang dari berbagai negara antara lain, Prof. Dr. Rafeah Legino, dari Universitas Teknologi MARA Malaysia, Prof. Mert Çubukcu berasal dari Dokuz Eylül University Turki, Prof. Dr.-Ing. Youness Dehbi dari HafenCity University Hamburg Jerman, Mrs. Ala Zuheir Keblawi Universiti Sains Malaysia, Prof. Ahmed Mansouri dari University of Batna 1 Aljazair, Prof. Veera Pandiyan Kaliani Sundram dari Universiti Teknologi MARA Malaysia, Prof. Khaled Al-Sahili dari An-Najah National University Palestina, Prof. Danielle M. De Guzman dihadirkan dari National University-Manila Philipina, dan Mr. Taha Hatcha HafenCity University Hamburg Jerman, serta Dr. Emi Normalina Binti Omar dari Universiti Teknologi MARA – Puncak Alam Campus Malaysia.